Senin, 13 Oktober 2008

PENGERTIAN SENI GAMBAR


Seni gambar sering disamakan artinya dengan seni lukis, kedua istilah ini menurut penulis mengandung makna yang berbeda. Kedua kata tersebut memiliki tujuan yang sama, yakni mencipta atau membuat bentuk tertentu yakni bentuk alamiah dan abstrak dengan media dua dimensi yang berukuran panjang kali lebar. Yang berbeda adalah cara untuk mewujudkan tujuan tersebut.

Seni gambar lebih mengutamakan unsur garis untuk membuat bentuk atau wujud tertentu dimana garis adalah salah satu bagian dari unsur fisik rupa (elemen desain). Sedangkan seni lukis mengutamakan unsur warna dan tekstur lihat atau barik semu untuk mencipta bentuk tertentu..

Sebuah gambar dalam bahasa Inggris disebut "drawing" yang berarti gambaran atau penarikan. Penarikan dengan memakai alat tertentu yang ujungnya runcing atau tumpul akan menghasilkan goresan. Goresan sama dengan garis. Dengan sebuah atau beberapa buah garis, kita dapat menciptakan sebuah bidang, bentuk, tekstur, dan dapat menimbulkan kesan gerak, karakter, dan arah tertentu.
Disamping hal tersebut diatas garis berguna untuk :
Sarana ekspresi sipembuatnya, sehingga menghasilkan jenis gambar ekspresi.
Menimbulkan kesan kedalaman semu pada bidang datar, hasilnya berupa sketsa perspektif dan gambar perspektif konstruksi.
Mencipta lambang bunyi dan bilangan, lambang bunyi disebut huruf vocal dan konsonan dengan berbagai tipe dan jenis huruf. Lambang bilangan dari 0 s.d. 9.
Meniru bentuk alamiah seperti bentuk dari dunia flora dan fauna.
Menggambar peta sederhana dan grafik, misalnya untuk statistik masalah kependudukan yang dikaitkan dengan aspek kesehatan anak dan ibu, serta tingkat pendapatan perkapita dari suatu wilayah atau negara tertentu.
Menggambar bidang geometris seperti bidang lingkaran, segitiga, empat persegi panjang, jajaran genjang, bujur sangkar, dan trapezium. Dan bentuk geometri sebuah benda seperti bola, piramida, kerucut, prisma, limas, balok, kubus.
Menggambar proyeksi seperti proyeksi orthogonal, aksonometri, dimetri, trimetri.
Menggambar ragam hias (ornamental).

Ada beberapa macam jenis garis berdasarkan :
Sifat garis :
Garis yang dilihat dengan mata secara fisik, garis semacam ini disebut garis konkrit, riil, nyata. Dan garis yang dirasakan kehadirannya sebagai garis batas pada sekelompok garis dengan arah vertical, horizontal, diagonal,disebut garis maya, khayal atau imajinatif.
Tampilan fisik garis :
Terdiri atas garis lurus, garis lengkung, garis putus-putus, garis arsir, garis kontour.
Ketebalan garis : Garis yang dibuat sama tebal dan garis dengan goresan tebal-tipis atau sebaliknya.

PERKEMBANGAN GAMBAR ANAK-ANAK

I. PENDAHULUAN
Menilai suatu karya gambar anak usia 2 th s.d. 12 th dan remaja usia 13 th s.d. 17 th. tidak semudah seperti yang kita duga, dimana perkembangan jiwa anak orang-perorang adalah demikian unik. Menurut pendapat Langeveld seorang pakar pendidikan, perkembangnan jiwa anak hingga masa remaja sangat dipengaruhi oleh faktor intern dan ekstern yakni lingkungan anak dimana anak itu berada. Kecuali itu, harus diperhatikan bahwa dalam usaha mendidik anak, belum ditemukannya suatu cara yang sempurna untuk mengembangkan segala kemampuan positif dalam diri anak. Oleh sebab itu pendidiklah yang harus merumuskan segala sesuatunya agar tidak terjadi dampak sampingan yang negatif. Contohnya, dalam usia berapakah seorang anak diberi bahan pelajaran menggambar binatang, tumbuh-tumbuhan, manusia, perspektif benda, perspektif pemandangan alam dsbnya.
Sebagai seorang juri untuk lomba menggambar yang dikerjakan oleh anak-anak pada umumnya menggunakan beberapa pertimbangan untuk menilai gambar anak anak hingga usia remaja . Hal ini dilakukan bila anak- mencipta gambar, yakni bentuk obyek maupun pewarnaannya secara keseluruhan dengan tema tertentu. Adapun pertimbangan tersebut antara lain berupa wawasan tentang :
· Tingkat perkembangan kemampuan menggambar menurut pendapat Cyril Burt ditinjau dari aspek psikomotorik (ketrampilan), Italo L,de Francesco ditinjau dari segi perkembangan afeksi (sikap dan perasaan), dan Victor Lowenfeld ditinjau dari aspek kognitif (pengetahuan), afeksi dan psikomotorik.
· Tipe gambar anak-anak berdasarkan bentuk obyek yang digambar , yakni tipe visual. Tipe haptik, dan tipe campuran.
· Bentuk ungkapan gambar yang dibuat oleh anak.
· Tingkat kemampuan mengolah serta mengkombinasi warna-warna harmonis .

II. PERKEMBANGAN MENGGAMBAR PADA ANAK
Cyril Burt, Italo L,de Francesco dan Victor Lowenfeld adalah adalah tiga pakar pendidik yang melakukan penelitian khusus dibidang perkembangan kemampuan menggambar pada kanak-kanak. Bagan sederhana dibawah memberi gambaran selintas tentang perkembangan kemampuan menggambar mulai dari tingkat usia 2 th sampai dengan 17 th adalah sebagai berikut :
Menurut penelitian Cyril Burt hasil gambar karya anak-anak usia : 2-5 tahun merupakan Masa corengan yang meliputi goresan yang tak teratur (2thn), goresan teratur(3thn), goresan berdasarkan intuisi anak (4thn), goresan yang terlokalisir (5thn).
Masa simbolisme diskriptif(6 thn), Masa realisme deskriptif (7-8 thn), Masa visual realisme (9-10 thn), Masa perwujudan(11- 14 thn), Masa revival (15-17 thn).

Italo L,de Francesco menggolongkan perkembangan gambar anak sbb:
Tahap manipulatif (2-6 thn), Masa pra simbolik (simbolik) (7-10 thn), Masa awal realisme (11-13 thn), Realisme proyektif (14-15 thn), Realisme analistis (16-17 thn)

Victor Lowenfeld
Awal masa ekspresi diri ( 2-4 thn)
Prabagan (5-7 thn)
Bagan (8-9 thn)
Realisme (10- 12 thn)
Naturalisme semu (13-14 thn)
Masa penentuan(15-17 thn)

Bila kita amati perkembangan menggambar dari ketiga pakar tersebut, maka dapat disimpulkan adanya perbedaan cara pandang tentang perkembangan menggambar anak. Cyril Burt lebih mengutamakan segi perkembangan psikomotor (ketrampilan) anak memakai tangannya., sedangkan Italo L, de Francesco lebih mengutamakan perkembangan afeksi ( sikap dan perasaan) anak, Victor Lowenfeld lebih mengutamakan gabungan dari perkembangan aspek kognitif (pengetahuan), afeksi dan psikomotorik anak. Sedangkan batas usia pola menggambar anak bersifat relatif, sebab setiap individu anak memiliki irama dan tempo perkembangan tidak sama.
Berikut ini penjelasan singkat tentang perkembangan anak menurut pendapat Cyril Burt. Italo L, de Francesco dan Victor Lowenfeld.
1. Pendapat Cyril Burt
· Usia 2 th : goresan tak terarah dalam menggores dengan goresan lurus, membusur dengan arah sembarang seperti horisontal, vertikal atau diagonal.
· Usia 3 th : goresan terarah dalam menggores yang berupa goresan melingkar atau spiral.
· Usia 4 th : goresan intuitif yakni goresan dengan bentuk tertentu yang diperoleh secara kebetulan.
· Usia 5 th : Goresan lokalisasi ialah goresan melingkar, vertikal, horisontal dan diagonal dibuat mengelompok pada salah satu bidang gambar, seperti bidang samping kiri, kanan, atas atau bawah
· Usia 6th : masa simbolisme deskriptif, seorang anak menamai gambarnya, meskipun tidak mirip dengan bentuk aslinya.
· Usia 7-8 th merupakan masa realisme deskriptif. Pada usia ini anak merasakan adanya kenyataan nyata dari apa yang dilihat, tetapi belum mampu mengungkapkan dengan cara yang benar. Kenyataan itu ialah segala benda dan machluk hidup keberadaannya dalam ruang dan kedalaman.
· Usia 9-10 th masa visual realisme, dimana anak mampu menggambar bentuk dan warna obyek cenderung mirip aslinya., meskipun bila diamati dengan cermat masih banyak ditemukan bagian-bagian gambar yang tidak mirip dengan obyek aslinya.
· Usia 11 – 14 th. merupakan masa perwujudan dengan ciri-ciri umum dengan gambar yang dibuat jauh lebih mirip dengan obyek aslinya., meskipun dengan proporsi yang tidak tepat dengan obyek aslinya.
· Usia 15 -17 adalah masa revival, yakni masa anak mencoba menggambar untuk menghidupkan kembali obyek yang pernah dilihatnya. Ciri umum ialah pengungkapan dimensi ruang dan kedalaman menjadi usaha serius, misalnya dengan memperhatikan terang gelapnya obyek jika ditimpa cahaya dari arah sudut tertentu. Cara lain dengan menggambar benda dengan metode perspektif paralel seperti metode isometri, dimetri atau kavalier. Beberapa anak bahkan mampu menggambar obyek dengan metode menggambar perspektif dengan satu titik lenyap, dua titik lenyap pada garis cakrawala.

2. Italo L, de Francesco membagi membagi perkembangan menggambar anak-anak sbb:
· Tahap manipulatif ( usia 2th – 6 th)
Merupakan tahap menggunakan alat-gambar agar menjadi mahir. Hasil gambar berupa corengan dan simbol deskriptif berdasarkan perkembangan menggambar dari Cyrill Burt.
· Masa pra simbolik dan simbolik( usia 7 th – 10 th).
Hasil gambar pada usia ini mirip dengan gambar anak masa realisme deskriptif (7 th- 8 th ), dan visual realisme ( 9 th- 10 th) dari Cyril Burt.
· Masa awal realisme (usia 11 th – 13 th).
Hasil gambar mirip pola perwujudan menurut pendapat Cyril Burt
· Masa realisme proyektif (usia 14 th- 15 th)
Hasil gambar merupakan campuran masa perwujudan dan revival dari Cyril Burt.
· Masa realisme analistis ( usia 16 th- 17 th).
Hasil gambar mirip tahap menggambar masa revival dari Cyril Burt.

3. Victor Lowenfeld membagi membagi perkembangan menggambar anak-anak sbb:
· Masa ekspresi diri ( usia 2 th- 4 th)
Pada masa ini hasil menggambar mirip bentuk corengan dari tahap menggambar menurut Cyril Burt.
· Masa pra bagan ( usia 5 th – 7 th).
Hasil gambar merupakan campuran perkembangan gambar anak-anak pda masa lokalisasi, simbolisme deskriptif, dan masa realisme deskriptif dari Cyril Burt.
· Masa bagan ( usia 8 th- 9 th)
Hasil gambar merupakan campuran perkembangan gambar anak-anak pada masa realisme deskriptif dan visual realisme dari Cyril Burt.
· Masa realisme ( usia 10 th- 12 th)
Hasil gambar merupakan campuran perkembangan gambar anak-anak pada masa realisme dan perwujudan dari Cyril Burt.
· Masa naturalisme semu ( usia 13 th- 14 th).
Hasil gambar merupakan campuran perkembangan gambar anak-anak pada masa perwujudan dari Cyril Burt.
· Masa penentuan ( usia 15 th – 17 th).
Hasil gambar merupakan campuran perkembangan gambar anak-anak pada masa revival dari Cyril Burt.

III. TIPE GAMBAR ANAK-ANAK
Keberhasilan karya gambar buatan anak ditentukan oleh orisinalitas gambar yang sesuai dengan dunia anak-anak menurut perkembangan usianya.
Berdasarkan bentuk, dikenal beberapa tipe gambar, yakni tipe visual, tipe haptik, dan tipe campuran. Gambar anak tipe visual, hasil menggambar mirip dengan obyek aslinya. Gambar anak tipe haptik, obyek yang digambar hanya yang menarik minat atau perasaannya, hasilnya berupa gambar yang tidak mirip dengan obyek aslinya. Kebanyakan gambar anak-anak berupa campuran yakni dengan ciri-ciri visual dan haptik.

IV. BENTUK UNGKAPAN GAMBAR ANAK
Bentuk ungkapan gambar anak merupakan hal yang berbeda dengan tahap-tahap perkembangan pola gambar dunia seni rupa anak. Yang dimaksud dengan bentuk ungkapan gambar anak adalah gaya atau style gambar buatan anak-anak. Ada beberapa gaya atau style yakni :
1. Gambar Ungkapan Ingatan
Gambar ungkapan ingatan meliputi gambar stereotipe dan gambar ideoplastis. Gambar stereotipe ialah gambar ungkapan ingatan secara berulang-ulang bentuk tertentu. Gambar stereotipe meliputi pengulangan total, obyek, dan unsur dari obyek.
Ø Gambar streotipe meliputi :
· Pengulangan total
Pengulangan total ialah pengulangan menyeluruh dari obyek yang digambar tanpa variasi. Sipenggambar miskin dengan daya cipta, tidak kreatif, dan cepat puas. Misalnya gambar pemandangan alam yang sesuai dengan ingatannya, yakni dua buah gunung, matahari terbit, deretan pohon, dan bentangan sawah dikiri-kanan jalan
· Pengulangan obyek tertentu
Pengulangan obyek, yang digambar ulang hanya obyek tertentu dari aneka macam obyek, misalnya sebuah bidang digambari bentuk rumah model tertentu yang diulang-ulang dengan tataletak bervariasi diantara aneka gambar pohon, semak, awan, pagar, dan aneka ragam bentuk bunga.
· Pengulangan unsur atau bagian dari obyek
Pengulangan unsur dari obyek yang digambar, misalnya unsur mata hidung dan mulut manusia yang di gambarkan pada beberapa batang pohon dan matahari.
Ø Gambar Ideoplastis
Gambar ideoplastis ialah gambar obyek tertentu tidak tembus pandang, berdimensi ruang didalamnya terdapat benda lain, misalnya gambar rumah tampak luar dengan segala perabotnya tampak. Hal ini dibuat berdasarkan apa yang diingat sipenggambarnya tentang benda-benda dalam ruang tertentu.

2. Gambar ungkapan Dimensi Ruang/Kedalaman
Dalam menggambar, dimensi ruang dapat diungkapkan dengan berbagai macam cara, antara lain cara deminesi, penumpukan, perebahan, tutup menutupi, perspektif burung terbang, dan pengecilan.

Ø Deminesi
Deminesi ialah cara menggambar ruang dan kedalaman dengan cara obyek dekat dibuat besar ukurannya dibanding dengan obyek jauh. Pengecualian ditemukan pada pada karya seni relief bangsa Mesir purba, tokoh berstatus sosial tertinggi seperti firaun di gambar dengan ukuran besar dibandingkan dengan rakyatnya.
Ø Penumpukan
Penumpukan obyek ialah cara menggambar obyek dekat dibagian bawah bidang gambar, makin jauh letaknya makin keatas, misalnya sebuah pohon posisinya dekat pemirsa, maka diletakkan bagian bawah bidang gambar, pohon yang jauh diletakkan dibagian atas bidang gambar.
Ø Perebahan
Perebahan ialah cara menggambar beberapa obyek dengan posisi seolah-olah si penggambar berada di tengah –tengah obyek tersebut. Contoh gambar deretan pohon yang posisinya dikanan kiri jalan yang mengarah ke garis cakrawala dengan posisi mendatar, deretan pohon tersebut di gambar demikian rupa sehingga letaknya tegak lurus terhadap garis tepi kiri-kanan jalan.
Ø Tutup menutupi
Tutup menutupi ialah cara menggambar sejumlah obyek dengan posisi dekat dan jauh, misalnya menggambar sejumlah rumah tampak depan, rumah yang letaknya dekat digambar lengkap mulai dari bagian dinding depan lengkap dengan jendela dan pintu masuk, hingga ke atapnya. Sederet rumah yang berada dibelakangnya hanya digambar bagian atapnya saja.
Ø Perspektif pandangan burung
Perspektif pandangan burung ialah cara menggambar obyek tampak atas layaknya pandangan seekor burung yang sedang melayang diudara. Misalnya menggambar sekelompok bangunan bertingkat diwilayah perkotaan, maka bagian atas atap bangunan terdapat tangki air, tempat jemuran pakaian, dllnya akan digambar dengan lengkap.
Ø Pengecilan
Sipenggambar sudah mampu bahwa obyek jauh akan nampak makin mengecil seperti mata kita melihat obyek tersebut.

V. KEMAMPUAN ANAK MENGOLAH DAN MENGKOMBINASI WARNA
Mengkombinasi warna pada gambar buatan anak-anak cenderung menyukai warna-warna primer dan netral dari pensil berwarna, crayon, atau spidol. Adapun warna primer yang dimaksud adalah merah, biru dan hijau. Sedangkan warna netral yang dimaksud ialah hitam, abu-abu, atau putih. Mengkombinasi warna yang sama dengan bahan pewarna buatan pabrik berupa pensil, crayon atau spidol tidak hanya dilakukan dikalangan anak-anak saja, tetapi juga dilakukan oleh orang-orang yang lebih dewasa, karena cara ini jauh lebih mudah pengerjaannya. Tetapi dengan perkembang industri bahan pewarna yang lebih canggih, maka pihak pabriklah yang mengolah warna primer menjadi warna sekunder, tersier atau warna – warna pastel yang lebih terang.
Mengolah warna, biasanya dilakukan oleh anak-anak tertentu yang sudah terlatih menggambar. Mereka umumnya dengan memakai tehnik sungging, yang mengutamakan gradasi /tingkatan warna dasar yang sama, misalnya dari merah tua secara bertahap-tahap kemerah muda pada suatu bidang tertentu. Ada juga yang mengolah warna dengan cara mencampur dua warna atau lebih dengan jalan tumpang tindih, sehingga hasilnya berupa warna-warna yang cenderung lebih gelap.